Aqila, 9 tahun, adalah seorang gadis yang sangat tergila-gila dengan sains tetapi kurang berminat mempelajari Alquran. Aqila memiliki seorang kakek yang bekerja sebagai astronom dan tinggal di Pusat Pengamatan Bintang Boscha. Aqila bermaksud untuk membuat pekerjaan sekolah terkait dengan astronomi. Kakeknya memberikan izin Aqila untuk menggunakan teropong di Boscha untuk menyelesaikan tugas, tetapi dengan satu syarat: dia harus bisa membaca Alquran. Aqila menjanjikannya. Di rumah kakeknya, Aqila bertemu Ros, putri pelayan. Ros memintanya untuk bermain di masjid. Di masjid Aqila belajar membaca Alquran dalam metode Iqro, yang menyenangkan, berirama dan dinyanyikan dengan ringan. Pengalaman Aqila belajar Alquran dan contoh kakeknya adalah yang menginspirasi pikirannya akan kebesaran Allah yang menciptakan alam semesta.