Karena ambisi dan keserakahan untuk menjadi kepala desa, Paklik Agung memaksa Ningsih untuk menikahi Sapto. Ningsih sendiri lebih peduli tentang bagaimana melanjutkan studinya, tetapi orang tuanya tidak mampu. Ketika diputuskan bahwa Ningsih akan menikah, ia pergi ke Jakarta. Paklik Agung bingung. Sapto menangis setiap hari. Ningsih menemukan dukungan moral dan akhirnya jatuh cinta dengan karakter di dunia maya yang disebut “Langkah Kaki”. Ningsih bekerja untuk Prawira dan Andini. Dalam keluarga ini, hubungan ipar dan menantu tidak cocok. Satu-satunya yang cocok adalah Satria Bagus yang dikirim ke sekolah di London.